Rabu, 23 April 2014

Abhidhammattasangaha

RæPAVIBHAGA
(Pengupasan secara luas dari Rūpa)
            Rūpa 28 itu, jika menurut sifatnya ada 8 nama, yaitu:
1.     Ahetuka-Rūpa (materi yang tidak memiliki sebab) Rūpa yang bernama Sahetuka
Rūpa tidak ada, karena rūpa tidak bersukutu dengan hetu (sebab), yaitu hetu 6. Citta yang bersekutu dengan hetu 6.
2.     Sappacaya-Rūpa (Materi yang mempunyai kebutuhan)
Rūpa yang bernama Apaccaya-Rūpa tidak ada, karena rūpa mempunyai Paccaya 4 (Kebutuhan yaitu Kamma, Citta, Utu, âhāra).
3.     Sāsava-Rūpa (Materi yang menjadi obyek dari âsava 4, yaitu ( Kāmāsava, Bhavāsava, ditthasava, dan avijjāsava).
4.     Sanhata-Rūpa (materi yang tergantung pada paccaya 4). Rūpa yang bernama Asankhata-Rūpa tidak ada, karena rūpa tergantung pada paccaya 4, tanpa paccaya 4, rūpa tidak timbul.
5.     Lokiya-Rūpa (Materi yang berkenaan dengan Lokiya dhamma, keadaan duniawi). Rūpa yag bernama Lokuttara-Rūpa tidak ada, karena Rūpa selalu mengalami perubahan.
6.     Kāmāvacara (Materi yang menjadi obyek dari Kāmacitta). Rūpa yang bernama Rūpāvacara dan Arūpāvacara tidak ada, karena rūpa menjadi obyek dari Kāmatanhā.
7.     Anārammana (Materi yang tidak mampu mengetahui obyek). Rūpa yang bernama Sārammana tidak ada, karena rūpa tidak mampu mengetahu obyek, Nama/ citta yang mampu mengetahui Obyek.
8.     Apphātabba (Materi yang bukan untuk disingkirkan). Rūpa yang bernama Pahātabba tidak ada, karena rūpa bukan untuk disingkirkan.
Rūpa 28 yaitu diatur secara berpasangan ada 11 pasang, yaitu:
1.     Ajjattikarūpa adalah Rūpa bagian dalam ada 5, yaitu: Pasāda Rūpa 5 (Mencerap obyek diluar diri).
Bāhirarūpa adalah Rūpa bagian luar ada 23, yaitu rūpa yang selebihnya.
2.     Vatthurūpa adalah rūpa yang menjadi tempat timbulnya citta dan cetasika ada 6 yaitu pāsadarūpa 5 dan Hadayarūpa 1.
Avatthurūpa adalah rūpa yang bukan menjadi tempat timbulnya citta dan cetasika ada 22 yaitu Rūpa yang selebihnya.
3.     Dvārarūpa adalah rūpa yang menjadi sebab menimbulkan Pancadvāra-vithicitta dan Kāya-kamma, Vaci-kamma, ada 7, yaitu Pasādarūpa 5 dan Vi¤¤ati-rūpa 2.
Advārarūpa adalah rūpa yang bukan menjadi sebab menimbulkan Pancadvāra-vithicitta dan Kāya-kamma, Vaci-kamma, ada 21, yaitu rūpa yang selebihnya.
4.     Indriyarūpa adalah rūpa yang besar, yang menjadi pengawas dalam melihat dan lain-lainnya ada 8, yaitu: Pasādarūpa 5, Bhāvarūpa 2 dan Jivitarūpa 1.
Anindriyarūpa adalah Rūpa yang bukan besar, yang bukan menjadi pengawas dalam melihat dan lain-lainnya ada 20, yaitu rūpa dan selebihnya.
5.     Olārikarūpa adalah rūpa yang besar  (yang jelas) ada 12, yaitu: Pasādarūpa 5, Gocararūpa 7.
Sukhumarūpa adalah rūpa yang halus (yang tidak jelas) ada 16, yaitu rūpa yang selebihnya.
6.     Santikerūpa adalah rūpa yang dekat (yang mudah mengetahui) ada 12, yaitu Pasādarūpa 5 dan Visayarūpa 7.
Durerūpa adalah Rūpa yang jauh (Yang sulit mengetahui) ada 16, yaitu rūpa yang selebihnya.
7.     Sappatigharūpa adalah rūpa yang saling menyentuh ada 12, yaitu: Pasādarūpa 5 dan Visayarūpa 7.
Appatigharūpa adalah rūpa yang tidak dapat saling menyentuh ada 16, yaitu rūpa dan selebihnya.
8.     Upādinnarūpa adalah rūpa yang timbul dari akusalakamma dan Lokiyakusala Kamma, ada 18, yaitu: Kammajarūpa 18, (Pasādarūpa 5, Bhavarūpa 2, hadayarūpa 1, jivitarūpa 1, Paricchedarūpa 1, dan avinibbhogarūpa 8).
Anupādinnarūpa adalah rūpa yang bukan timbul dari Akusala Kamma dan Lokiyakusala Kamma, ada 40, yaitu: Cittajarūpa 15, Utujarūpa 13, âhārajarūpa 12.
9.     Sanidasanarūpa adalah rūpa yang tertampak dengan mata ada 1, yaitu: Rūpārammana.
Anidassanarūpa adalah rūpa yang tidak dapat tertampak dengan mata ada 27, yaitu Rūpa dan selebihnya.
10.  Gocaraggāhakarūpa adalah rūpa yang dapat menerima Pancārammana ada 5, yaitu: Pasādarūpa 5.
Agocaraggāhakarūpa adalah Rūpa yang tidak dapat menerima Pancārammana ada 23, yaitu: rūpa yang selebihnya.
11.  Avinibbhogarūpa adalah Rūpa yang tida dapat dipisahkan ada 8, yaitu Mahābhutarūpa 4, Rūpārammana, Gandhārammana, Rasārammana, dan âhārarūpa.
Vinibbhogarūpa adalah rūpa yang dapat di pisahkan ada 20, yaitu Rūpa yang selebihnya.

RæPASAMUTTHâNA
( Pengupasan Asal-mula dari Rūpa)
Keadaan yang menyebabkan timbulnya Rūpa ada 4 macam, yaitu:
a.      Kamma
Ø  Kamma-samutthāna berarti perbuatan yang menjadi asal mula menimbulkan Rūpa. Kamma-samutthāna adalah kamma 25, yaitu Cetanā yang berada dalam Akusala citta 12, Mahākusalacitta 8 dan Rūpāvacara Kusala-citta dan seterusnya.
b.     Citta.
Ø Citta-Samutthāna berarti pikiran yang menjadi asal mula menimbulkan rūpa, yaitu Citta 75 bulatan (tidak termasuk Dvipancavi¤¤anacitta 10, Arūpavipāka-citta 4, Patisandhi cittakepunyaan semua makhluk dan Cuticitta kepunyaan Arahat).
Citta 75 bulatan yang menyebabkan timbulnya cittajarūpa itu, membuat rūpa timbul Khusus hanya pada Upādakhana kepunyaan Citta, karena Upādakhana kepunyaan Citta mempunyai saat pikiran yang kuat, sedangkan Thitikhana dan Bhāngakhana kepunyaan Citta itu sedang menurun, lemah, dan tidak ada tenaga yang cukup untuk membuat cittajarūpa dapat timbul.
Cittajarūpa adalah rūpa yang timbul dari pikiran ad 15, yaitu Mahābhutarūpa 4, Gocararūpa 4, âhārarūpa 1, Paricchedarūpa 1, Vi¤¤attirūpa 2, Vikārarūpa 3. Citta 75 bulatan yang menjadi asal mula menimbulkan Cittajarūpa 15, yang menjadi sebab menimbulkan Rūpa, secara terperinci dapat diuraikan sebagai berikut:

·       Citta yang membuat Cittajarūpa biasa timbul ada 75 bulatan , yaitu:

Akusalacitta 12, Ahetukacitta              8 (Tidak termasuk Dvipanca-Vi¤¤ana citta 10), Kāmasobhana citta 24, Mahaggata citta 23 (Tidak termasuk Arūpavipāka citta 4), Lokuttara citta       8 Jumlah 75 Bulatan
Citta yang membuat tertawa timbul ada 13 bulatan, yaitu: Lobhamulasomanassa 4, Somanassahasituppāda 1, Mahākusalasomanassa 4,  Mahākiriyāsomanassa          4, Jumlah 13 bulatan Orang Biasa senyum dan tertawa dengan citta 8 bulatan, yaitu:
Lobhamulasomanassa  4, Mahākusalasomanassa 4, Jumlah 18 bulatan
Sekkhapuggala 3 senyum dan tertawa dengan citta 6 bulatan, yaitu:
Lobhamulasomanassa  ditthigatavippayutta  2, Mahākusalasomanassa 4,  Jumlah 6 Bulatan
 Asekkhapuggala (Arahat) senyum dengan 5 Citta bulatan, yaitu:
Somanassahasituppāda 1, Mahākiriyāsomanassa 4, Jumlah 5 bulatan
Penjelasannya:
Jika obyeknya merupakan anolārika (obyek yang halus) yang mana orang biasa tidak mampu mengetahuinya, maka saat itu arahat tersenyum dengan hasituppāda citta.
Jika obyeknya Olārika (obyek yang kasar/ biasa), yang mana orang lain dapat atau mampu mengetahuinya, maka saat itu arahat tersenyum dengan Mahākiriya somanassa    citta.
Arahat hanya tersenyum saja tidak sampai tertawa, sedangkan Sekkhapuggala 3 masih dapat tertawa, akan tetapi tidak terbahak-bahak sampai badannya bergoyang. Sedangkan orang biasa tertawa terbahak-bahak sampai badan bergoyang.
·    ·       Citta yag membuat menangis timbul ada 2 bulatan, yaitu:
Dosamūlacitta 2
Citta yang membuat goyangan, gerakan kecil, bicara, membaca buku, menyanyi,ada 32 bulatan, yaitu: Manodvārājjana-citta 1, Kāmajavanacitta   29, Abhi¤¤ācitta 2, Jumlah 32 bulatan  
·       Citta yang membuat bicara timbul ada 32 bulatan, yaitu: (sama dengan yang diatas dalam penjelasannya), yaitu: Manodvārājjana-citta 1, Kāmajavanacitta 29,  Abhi¤¤ācitta  2, Jumlah 32 bulatan 

Citta yang membuat Iriyāpatha 4 (4 gerakan besar, yaitu: duduk, berdiri, berjalan, dan tidur) timbul ada 32 bulatan, yaitu: ( sama dengan yang diatas dalam penjelasannya), yaitu: Manodvārājjana-citta 1, Kāmajavanacitta 29, Abhi¤¤ācitta 2, Jumlah       32 bulatan     

·       Citta yang membantu Iriyāpatha 4 agar berdiri kuat ada 58 bulatan, yaitu:
Manodvārājjana-citta 1, Kāmajavanacitta 29,
Abhi¤¤ācitta 2, Appanājavana-citta 26, Jumlah  58 bulatan


c.      Utu
Utu-samutthāna berarti temperatur atau suhu yang menjadi asal mula menimbulkan rūpa, yaitu Tejo-Dhātu
d.     Âhāra
Âhārasamutthana berarti sari makanan yang menjadi asal mula menimbulkan Rūpa, yaitu makan dalam dan makan luar, makanan dalam disebut Ajjhatta-Ojā, yaitu Kammaja-Ojā, adalah Ojā (Makanan) yang berada dalam Kammajarūpa 18.
Makana luar disebut Bahiddha-Ojā, yaitu Utuja-Ojā yang berada didalam Avinibbhoga-rūpa 8, yang berada dalam semua makanan.
Jumlah Rūpa yang timbul dari Samutthāna:
a.      Rūpa yang timbul dari Kamma, disebut Kammajarūpa, berjumlah 18 rūpa
b.     Rūpa yang timbul dari Citta, disebut Cittajarūpa, berjumlah 15 rūpa.
c.      Rūpa yang timbul dari Utu, disebut Utujarūpa, berjumlah 13 Rūpa.
d.     Rūpa yang timbul dari âhāra, disebut âhārajarūpa, berjumlah 12 Rūpa.

Kammajarūpa 18:
a.      Yang pasti (ekanta) 9 rūpa: 5 pasadarūpa 5, bhāvarūpa 2, jivitarūpa 1
b.     Yang tidak pasti (anekanta) ada 9 rūpa: Mahābhūtarūpa 4, Gocararūpa 3 (tidak termasuk saddārammana), āhārarūpa 1, paricchedarūpa 1.
Cittajarūpa:
a.      Yang pasti (ekanta) 2 Rūpa: Kāyavi¤¤attirūpa 1, Vacivi¤¤attirūpa 1.
b.     Yang tidak pasti (anekanta) ada 13 rūpa: Avinibbhoga-Rūpa 8, Paricchedarūpa 1, Vikarārūpa 3,  Saddarūpa 1.

Utujarūpa 13:
a.      Yang pasti (ekanta) tidak ada
b.     Yang tidak pasti (anekanta) ada 13 rūpa: Avinibbhoga-Rūpa 8, Paricchedarūpa 1, Vikarārūpa 3,  Saddarūpa 1.
āhārajarūpa 12
a.      Yang pasti (ekanta) tidak ada
b.     Yang tidak pasti (anekanta) ada 13 rūpa: Avinibbhoga-Rūpa 8, Paricchedarūpa 1, Vikarārūpa 3,  Saddarūpa 1.

Pembagian Rūpa 28 dengan jumlah Samutthāna:
a.      EKASAMUTTHâNIKARæPA atau EKAJARæPA adalah rūpa yang timbul dari Samutthāna 1 macam, ada 11 Rūpa, yaitu:
Ø  9 Rūpa yang timbul hanya dari kamma yang  menjadi Samutthāna: Pasadarūpa 5, Bhāvarūpa 2, Hadayarūpa 1, Jivitarūpa           1
Ø  2 Rūpa yang timbul hanya dari Citta yang menjadi Samutthāna adalah Vi¤¤attirūpa  2.
b.     DVISAMUTTHâNIKARæPA atau DVIJARæPA adalah rūpa yang timbul dari Samutthāna 2 macam, ada 1 Rūpa, yaitu: saddarūpa 1 timbul dari citta yag menjadi samutthāna juga bisa, timbul dari utu yang menjadi samutthāna juga bisa.
c.      TISAMUTTHâNIKARæPA atau TIJARæPA adalah Rūpa yang timbul dari Samutthāna 3 (tiga) macam, ada 3 rūpa, yaitu: Vikārarūpa 3 timbul dari citta atau utu atau āhāra yang menjadi samutthāna juga bisa.
d.     CATUSAMUTTHâNIKARæPA atau CATUJARæPA adalah rūpa yang timbul dari samutthāna 4 macam, ada 9 Rūpa, yaitu:
Timbul dari Kamma, Citta, Utu, âhāra yang menjadi Samutthāna: Avinibbhogarūpa            8, Paricchedarūpa 1.      
e.      NAKUTOCIRæPA adalah rūpa yang tidk dapat timbul dari samutthāna ada 4 Rūpa, yaitu: Lakkhanaūpa 4 tidak dapat timbul dari Kamma, Citta, Utu, dan âhāra.
Rūpa yang menjadi pembantu melengkapi bentuk dari alat-alat tubuh timbul secara nyata, adalah Utujarūpa 4 macam, yaitu:
1.     Kammapaccayautujarūpa = Rūpa yang timbul dari Utu, ada Kamma yang menjadi Samutthāna (Asal-mula/ dasar).
2.     Cittapaccayautujarūpa = Rūpa yang timbul Utu, ada Citta yang menjadi Samutthāna.
3.     Utupaccayautujarūpa = Rūpa yang timbul dari Utu, ada utu yang menjadi Samutthāna.
4.     Âhārapaccayautujarūpa = Rūpa yag timbul dari Utu, ada âhārapaccayautujarūpa = Rūpa yang timbul dari Utu, âhāra yang menjadi Samutthāna.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar