RæPAVIBHAGA
(Pengupasan
secara luas dari Rūpa)
Rūpa
28 itu, jika menurut sifatnya ada 8 nama, yaitu:
1. Ahetuka-Rūpa
(materi yang tidak memiliki sebab) Rūpa
yang bernama Sahetuka
Rūpa
tidak ada, karena rūpa tidak bersukutu
dengan hetu (sebab), yaitu hetu 6. Citta yang bersekutu dengan hetu 6.
2. Sappacaya-Rūpa
(Materi yang mempunyai kebutuhan)
Rūpa
yang bernama Apaccaya-Rūpa tidak ada, karena rūpa
mempunyai Paccaya 4 (Kebutuhan yaitu Kamma, Citta, Utu, âhāra).
3. Sāsava-Rūpa
(Materi yang menjadi obyek dari âsava
4, yaitu ( Kāmāsava, Bhavāsava, ditthasava, dan avijjāsava).
4. Sanhata-Rūpa
(materi yang tergantung pada paccaya 4). Rūpa
yang bernama Asankhata-Rūpa tidak ada, karena rūpa
tergantung pada paccaya 4, tanpa paccaya 4, rūpa
tidak timbul.
5. Lokiya-Rūpa
(Materi yang berkenaan dengan Lokiya dhamma, keadaan duniawi). Rūpa
yag bernama Lokuttara-Rūpa tidak ada, karena Rūpa
selalu mengalami perubahan.
6. Kāmāvacara
(Materi yang menjadi obyek dari Kāmacitta).
Rūpa
yang bernama Rūpāvacara
dan Arūpāvacara
tidak ada, karena rūpa menjadi obyek dari Kāmatanhā.
7. Anārammana
(Materi yang tidak mampu mengetahui obyek). Rūpa
yang bernama Sārammana tidak ada, karena rūpa
tidak mampu mengetahu obyek, Nama/ citta yang mampu mengetahui Obyek.
8. Apphātabba
(Materi yang bukan untuk disingkirkan). Rūpa
yang bernama Pahātabba tidak ada, karena
rūpa
bukan untuk disingkirkan.
Rūpa
28 yaitu diatur secara berpasangan ada 11 pasang, yaitu:
1. Ajjattikarūpa
adalah Rūpa
bagian dalam ada 5, yaitu: Pasāda Rūpa
5 (Mencerap obyek diluar diri).
Bāhirarūpa
adalah Rūpa
bagian luar ada 23, yaitu rūpa yang
selebihnya.
2. Vatthurūpa
adalah rūpa
yang menjadi tempat timbulnya citta dan cetasika ada 6 yaitu pāsadarūpa
5 dan Hadayarūpa
1.
Avatthurūpa adalah rūpa
yang bukan menjadi tempat timbulnya citta dan cetasika ada 22 yaitu Rūpa yang
selebihnya.
3. Dvārarūpa
adalah rūpa
yang menjadi sebab menimbulkan Pancadvāra-vithicitta
dan Kāya-kamma,
Vaci-kamma, ada 7, yaitu Pasādarūpa
5 dan Vi¤¤ati-rūpa
2.
Advārarūpa
adalah rūpa
yang bukan menjadi sebab menimbulkan Pancadvāra-vithicitta
dan Kāya-kamma,
Vaci-kamma, ada 21, yaitu rūpa yang
selebihnya.
4. Indriyarūpa
adalah rūpa
yang besar, yang menjadi pengawas dalam melihat dan lain-lainnya ada 8, yaitu:
Pasādarūpa
5, Bhāvarūpa 2 dan Jivitarūpa 1.
Anindriyarūpa adalah
Rūpa yang bukan besar, yang bukan menjadi pengawas dalam melihat dan
lain-lainnya ada 20, yaitu rūpa dan selebihnya.
5. Olārikarūpa
adalah rūpa yang besar (yang jelas) ada
12, yaitu: Pasādarūpa 5, Gocararūpa 7.
Sukhumarūpa adalah rūpa
yang halus (yang tidak jelas) ada 16, yaitu rūpa yang selebihnya.
6. Santikerūpa
adalah rūpa yang dekat (yang mudah mengetahui) ada 12, yaitu Pasādarūpa 5 dan
Visayarūpa 7.
Durerūpa adalah Rūpa
yang jauh (Yang sulit mengetahui) ada 16, yaitu rūpa yang selebihnya.
7. Sappatigharūpa
adalah rūpa yang saling menyentuh ada 12, yaitu: Pasādarūpa 5 dan Visayarūpa 7.
Appatigharūpa adalah
rūpa yang tidak dapat saling menyentuh ada 16, yaitu rūpa dan selebihnya.
8. Upādinnarūpa
adalah rūpa yang timbul dari akusalakamma dan Lokiyakusala Kamma, ada 18,
yaitu: Kammajarūpa 18, (Pasādarūpa 5, Bhavarūpa 2, hadayarūpa 1, jivitarūpa 1,
Paricchedarūpa 1, dan avinibbhogarūpa 8).
Anupādinnarūpa adalah
rūpa yang bukan timbul dari Akusala Kamma dan Lokiyakusala Kamma, ada 40,
yaitu: Cittajarūpa 15, Utujarūpa 13, âhārajarūpa
12.
9. Sanidasanarūpa
adalah rūpa yang tertampak dengan mata ada 1, yaitu: Rūpārammana.
Anidassanarūpa adalah
rūpa yang tidak dapat tertampak dengan mata ada 27, yaitu Rūpa dan selebihnya.
10. Gocaraggāhakarūpa
adalah rūpa yang dapat menerima Pancārammana ada 5, yaitu: Pasādarūpa 5.
Agocaraggāhakarūpa
adalah Rūpa yang tidak dapat menerima Pancārammana ada 23, yaitu: rūpa yang
selebihnya.
11. Avinibbhogarūpa
adalah Rūpa yang tida dapat dipisahkan ada 8, yaitu Mahābhutarūpa 4,
Rūpārammana, Gandhārammana, Rasārammana, dan âhārarūpa.
Vinibbhogarūpa adalah
rūpa yang dapat di pisahkan ada 20, yaitu Rūpa yang selebihnya.
RæPASAMUTTHâNA
( Pengupasan
Asal-mula dari Rūpa)
Keadaan
yang menyebabkan timbulnya Rūpa ada 4 macam,
yaitu:
a.
Kamma
Ø Kamma-samutthāna
berarti perbuatan yang menjadi asal mula menimbulkan Rūpa.
Kamma-samutthāna adalah kamma 25, yaitu Cetanā
yang berada dalam Akusala citta 12, Mahākusalacitta
8 dan Rūpāvacara
Kusala-citta dan seterusnya.
b. Citta.
Ø Citta-Samutthāna
berarti pikiran yang menjadi asal mula menimbulkan rūpa,
yaitu Citta 75 bulatan (tidak termasuk Dvipancavi¤¤anacitta 10, Arūpavipāka-citta
4, Patisandhi cittakepunyaan semua makhluk dan Cuticitta kepunyaan Arahat).
Citta 75 bulatan yang
menyebabkan timbulnya cittajarūpa itu, membuat
rūpa
timbul Khusus hanya pada Upādakhana
kepunyaan Citta, karena Upādakhana
kepunyaan Citta mempunyai saat pikiran yang kuat, sedangkan Thitikhana dan Bhāngakhana
kepunyaan Citta itu sedang menurun, lemah, dan tidak ada tenaga yang cukup
untuk membuat cittajarūpa dapat timbul.
Cittajarūpa
adalah rūpa
yang timbul dari pikiran ad 15, yaitu Mahābhutarūpa
4, Gocararūpa 4, âhārarūpa
1, Paricchedarūpa 1, Vi¤¤attirūpa
2, Vikārarūpa
3. Citta 75 bulatan yang menjadi asal mula menimbulkan Cittajarūpa
15, yang menjadi sebab menimbulkan Rūpa,
secara terperinci dapat diuraikan sebagai berikut:
· Citta
yang membuat Cittajarūpa biasa timbul ada 75
bulatan , yaitu:
Akusalacitta
12, Ahetukacitta 8 (Tidak termasuk Dvipanca-Vi¤¤ana citta 10), Kāmasobhana
citta 24, Mahaggata citta 23 (Tidak termasuk Arūpavipāka
citta 4), Lokuttara citta 8 Jumlah 75 Bulatan
Citta
yang membuat tertawa timbul ada 13 bulatan, yaitu: Lobhamulasomanassa 4, Somanassahasituppāda
1, Mahākusalasomanassa
4, Mahākiriyāsomanassa 4, Jumlah 13 bulatan Orang
Biasa senyum dan tertawa dengan citta 8 bulatan, yaitu:
Lobhamulasomanassa 4, Mahākusalasomanassa
4, Jumlah 18 bulatan
Sekkhapuggala
3 senyum dan tertawa dengan citta 6 bulatan, yaitu:
Lobhamulasomanassa ditthigatavippayutta 2, Mahākusalasomanassa
4, Jumlah 6 Bulatan
Asekkhapuggala (Arahat) senyum
dengan 5 Citta bulatan, yaitu:
Somanassahasituppāda
1, Mahākiriyāsomanassa
4, Jumlah 5 bulatan
Penjelasannya:
Jika
obyeknya merupakan anolārika (obyek yang halus)
yang mana orang biasa tidak mampu mengetahuinya, maka saat itu arahat tersenyum
dengan hasituppāda citta.
Jika
obyeknya Olārika (obyek yang kasar/ biasa),
yang mana orang lain dapat atau mampu mengetahuinya, maka saat itu arahat
tersenyum dengan Mahākiriya
somanassa citta.
Arahat
hanya tersenyum saja tidak sampai tertawa, sedangkan Sekkhapuggala 3 masih
dapat tertawa, akan tetapi tidak terbahak-bahak sampai badannya bergoyang.
Sedangkan orang biasa tertawa terbahak-bahak sampai badan bergoyang.
· · Citta
yag membuat menangis timbul ada 2 bulatan, yaitu:
Dosamūlacitta
2
Citta
yang membuat goyangan, gerakan kecil, bicara, membaca buku, menyanyi,ada 32
bulatan, yaitu: Manodvārājjana-citta
1, Kāmajavanacitta 29, Abhi¤¤ācitta
2, Jumlah 32 bulatan
· Citta
yang membuat bicara timbul ada 32 bulatan, yaitu: (sama dengan yang diatas
dalam penjelasannya), yaitu: Manodvārājjana-citta 1, Kāmajavanacitta
29, Abhi¤¤ācitta 2, Jumlah 32 bulatan
Citta yang membuat Iriyāpatha 4 (4 gerakan
besar, yaitu: duduk, berdiri, berjalan, dan tidur) timbul ada 32 bulatan,
yaitu: ( sama dengan yang diatas dalam penjelasannya), yaitu: Manodvārājjana-citta 1, Kāmajavanacitta 29, Abhi¤¤ācitta 2, Jumlah
32 bulatan
· Citta
yang membantu Iriyāpatha 4 agar berdiri
kuat ada 58 bulatan, yaitu:
Manodvārājjana-citta 1, Kāmajavanacitta
29,
Abhi¤¤ācitta
2, Appanājavana-citta
26, Jumlah 58 bulatan
c. Utu
Utu-samutthāna
berarti temperatur atau suhu yang menjadi asal mula menimbulkan rūpa,
yaitu Tejo-Dhātu
d. Âhāra
Âhārasamutthana
berarti sari makanan yang menjadi asal mula menimbulkan Rūpa,
yaitu makan dalam dan makan luar, makanan dalam disebut Ajjhatta-Ojā,
yaitu Kammaja-Ojā, adalah Ojā (Makanan)
yang berada dalam Kammajarūpa 18.
Makana
luar disebut Bahiddha-Ojā, yaitu Utuja-Ojā
yang berada didalam Avinibbhoga-rūpa
8, yang berada dalam semua makanan.
Jumlah
Rūpa
yang timbul dari Samutthāna:
a. Rūpa
yang timbul dari Kamma, disebut Kammajarūpa,
berjumlah 18 rūpa
b. Rūpa
yang timbul dari Citta, disebut Cittajarūpa,
berjumlah 15 rūpa.
c. Rūpa
yang timbul dari Utu, disebut Utujarūpa,
berjumlah 13 Rūpa.
d. Rūpa
yang timbul dari âhāra,
disebut âhārajarūpa,
berjumlah 12 Rūpa.
Kammajarūpa 18:
a. Yang
pasti (ekanta) 9 rūpa:
5 pasadarūpa
5, bhāvarūpa
2, jivitarūpa
1
b. Yang
tidak pasti (anekanta) ada 9 rūpa:
Mahābhūtarūpa 4, Gocararūpa 3 (tidak termasuk
saddārammana), āhārarūpa
1, paricchedarūpa
1.
Cittajarūpa:
a. Yang
pasti (ekanta) 2 Rūpa: Kāyavi¤¤attirūpa
1, Vacivi¤¤attirūpa
1.
b. Yang
tidak pasti (anekanta) ada 13 rūpa:
Avinibbhoga-Rūpa 8, Paricchedarūpa
1, Vikarārūpa
3, Saddarūpa
1.
Utujarūpa 13:
a. Yang
pasti (ekanta) tidak ada
b. Yang
tidak pasti (anekanta) ada 13 rūpa:
Avinibbhoga-Rūpa 8, Paricchedarūpa
1, Vikarārūpa
3, Saddarūpa
1.
āhārajarūpa 12
a. Yang
pasti (ekanta) tidak ada
b. Yang
tidak pasti (anekanta) ada 13 rūpa:
Avinibbhoga-Rūpa 8, Paricchedarūpa
1, Vikarārūpa
3, Saddarūpa
1.
Pembagian
Rūpa
28 dengan jumlah Samutthāna:
a. EKASAMUTTHâNIKARæPA atau EKAJARæPA adalah rūpa
yang timbul dari Samutthāna 1 macam, ada 11 Rūpa,
yaitu:
Ø 9
Rūpa
yang timbul hanya dari kamma yang menjadi
Samutthāna:
Pasadarūpa
5, Bhāvarūpa
2, Hadayarūpa 1, Jivitarūpa 1
Ø 2
Rūpa
yang timbul hanya dari Citta yang menjadi Samutthāna
adalah Vi¤¤attirūpa 2.
b. DVISAMUTTHâNIKARæPA atau DVIJARæPA adalah rūpa
yang timbul dari Samutthāna 2 macam, ada 1 Rūpa,
yaitu: saddarūpa 1 timbul dari citta yag menjadi samutthāna
juga bisa, timbul dari utu yang menjadi samutthāna
juga bisa.
c. TISAMUTTHâNIKARæPA atau TIJARæPA adalah Rūpa
yang timbul dari Samutthāna 3 (tiga) macam, ada
3 rūpa,
yaitu: Vikārarūpa
3 timbul dari citta atau utu atau āhāra
yang menjadi samutthāna juga bisa.
d. CATUSAMUTTHâNIKARæPA atau CATUJARæPA adalah rūpa
yang timbul dari samutthāna 4 macam, ada 9 Rūpa,
yaitu:
Timbul
dari Kamma, Citta, Utu, âhāra yang menjadi Samutthāna:
Avinibbhogarūpa 8,
Paricchedarūpa 1.
e. NAKUTOCIRæPA adalah rūpa
yang tidk dapat timbul dari samutthāna
ada 4 Rūpa,
yaitu: Lakkhanaūpa 4 tidak dapat timbul
dari Kamma, Citta, Utu, dan âhāra.
Rūpa
yang menjadi pembantu melengkapi bentuk dari alat-alat tubuh timbul secara
nyata, adalah Utujarūpa 4 macam, yaitu:
1. Kammapaccayautujarūpa
= Rūpa
yang timbul dari Utu, ada Kamma yang menjadi Samutthāna
(Asal-mula/ dasar).
2. Cittapaccayautujarūpa
= Rūpa
yang timbul Utu, ada Citta yang menjadi Samutthāna.
3. Utupaccayautujarūpa
= Rūpa
yang timbul dari Utu, ada utu yang menjadi Samutthāna.
4. Âhārapaccayautujarūpa
= Rūpa
yag timbul dari Utu, ada âhārapaccayautujarūpa
= Rūpa
yang timbul dari Utu, âhāra
yang menjadi Samutthāna.